Kamis, 18 Oktober 2012

SAHABAT

^..Kelebihan itu tidak akan sempurna tanpa Kekurangan..^ 
 
Seorang sahabat yang sedang berkelana keseluruh penjuru dunia untuk mencari sekuntum bunga yang paling indah untuk diberikan kepada sahabatnya yang sedang sakit, tapi sakit yang dirasakan oleh sahabatnya ini bukan sakit biasa, tapi sakit yang disebabkan oleh kepenatan hidup, kesengsaraan, keterpurukan yang membuat sahabatnya ini selalu mengeluh akan sakit yang diderita dalam hatinya dan ketika dia berkonsultasi dengan orang bijak tidak pernah menyia-nyiakan waktu dalam hidupnya memberinya nasehat agar mencari bunga yang paling indah didunia ini, dan akhirnya pemuda itupun rela mencarikan bunga terindah untuk sahabatnya meski harus berkeliling dunia..
Pemuda yang mencari bunga untuk sahabatnya itu berjalan ditengah padang pasir yang gersang, panas dan tandus. Saat dia merasa kelelahan karena teriknya matahari hari itu tlah membuat tubuhnya kehausan dan merasa sangat lemas untuk melanjutkan perjalanannya sehingga mengharuskannya beristirahat sejenak, lalu dia pun berkata kepada dirinya, "Aku tlah berkelana hampir keseluruh penjuru dunia, dan tlah ku temukan banyak bunga yang indah namun entah kenapa ketika ku berikan kepada sahabatku, dia berpendapat bahwa bunga itu tidak indah, lalu kemanakah harus ku cari lagi bunga yang indah? ini tempat yang tandus, apa disini ada bunga? ah aku tidak tahu". Ketika pemuda itu sudah hampir berputus asa, namun dia sangat menyayangi sahabatnya dan dia tidak rela kalau sahabatnya itu terus dilanda kesakitan, maka rasa berputus asanya itu pudar seketika dan dengan semangat ia terus mencari meski dipadang tandus yang panas yang tidak terlihat satupun pohon yang tumbuh disana..
Kini dia tlah berada tepat ditengah-tengah padang pasir yang panasnya melebihi tempat sebelumnya, namun dia merasa heran karena melihat ada sebuah kayu yang agak basah disana, lalu diapun memperhatikannya dengan seksama dan dia merasa sangat takjub karena disana ada beberapa kuntum bunga yang sedang mekar dengan indahnya, "Bagaimana mungkin ditempat seperti ini ada bunga yang mekar seindah ini?" gumamnya, namun tak lama kemudian ada sekuntum bunga yang paling indah dari semuanya bertanya pada pemuda itu, "Apa yang hendak engkau cari ditempat seperti ini yang tiada seorang manusiapun yang sanggup berlama-lama disini?"
Maka dengan takjubnya pemuda itu mejawab "Aku sedang mencarikan sekuntum bunga yang paling indah untuk sahabatku yang sakit, dan aku tlah berkeliling untuk mencari bunga itu namun belum ku temukan juga sehingga aku datang kesini". Bunga pun menjadi takjub kepada pengorbanan Pemuda untuk sahabatnya sehingga terjadilah tanya jawab diantara mereka:
Bunga: "Sungguh besar kasih sayangmu untuk sahabatmu, membuatku kagum karena kau mau sampai datang ketempat yang tiada penghuni ini karena tak ada yang sanggup berlama-lama disini"
Pemuda: "Tapi aku lebih takjub ketika dalam keputus asaan ku untuk mencari bunga ditempat tandus tapi aku malah menemukanmu, bagaimanakah engkau bisa hidup ditempat setandus ini, bukankah engkau membutuhkan air untuk hidup?"
Bunga: "Aku adalah makhlukNya yang diciptakan dengan keindahan, meski harus ditempat yang tandus. Banyak yang berfikir bahwa ditempat yang tandus tidak akan ada bunga yang tumbuh, tapi sungguh atas izinNya, Dia menumbuhkan kami dan memberi rizkiNya lewat apa yang Dia kehendaki dan tak terfikirkan oleh manusia"
Pemuda: "Subhanallah, tapi kenapa bisa mekar begitu indah? padahal bunga yang tumbuh dikota-kota bila panas melanda maka banyak bunga yang layu"
Bunga: "Itulah kami, tidak pernah ada bunga yang diperintahkanNya untuk mekar tapi malah menjadi layu karena membangkang, kami ikhlas atas kehendakNya dan itulah kehendakNya yang menjadikan kami sangat Berarti"
Pemuda: "Lalu bagaimana jika kalian layu, bukankah tidak berarti lagi, ataukah akan menjadi seongok sampah?"
Bunga: "Manusia itu selalu berfikir begitu, tapi dalam hidup kami, disaat kami mentaati perintahNya untuk mekar maka kami Ikhlas, demikianpun ketika Dia perintahkan kami untuk menjadi layu, maka kamipun ikhlas, dan sungguh dihadapanNya tidak ada yang tidak berarti ketika ikhlas menjalani fitrah kami yaitu mekar dan mewangi lalu menjadi layu dan mati."
Pemuda: "Tapi bagaimana dengan manusia, karena adakalanya dia mekar dan tak jarang menjadi layu, apakah melayunya manusia hanya akan menjadi seongok sampah?"
Bunga: "Adapun manusia, Allah ta'aalaa tlah berikan pilihan untuknya, apakah dia akan menjadi mekar dengan keimanan penuh kepadaNya dan selalu mensyukuri nikmatNya sehingga dia dimasukkanNya kedalam Syurga ataukah melayu dikarenakan kesempitan hatinya dalam menerima kehendakNya, tapi sungguh Allah ta'aalaa tlah janjikan Pahala yang besar bagi mereka yang melayu kemudian mau berusaha agar kembali mekar dengan keimanan kepadaNya, jadi untuk manusia pilihannya bukanlah berarti atau tidak berarti tapi pilihannya adalah terus mekar dengan keimanan, ataukah melayu dan mati, ataukah ketika dia layu maka dia berusaha untuk memekarkan dirinya kembali dengan keimanan yang lebih indah lagi, itulah pilihan"
Pemuda: "Wahai bunga sungguh baru ku temukan bunga seindah engkau, maukah engkau kubawa untuk sahabatku yang sedang sakit?"
Bunga: "Allah tlah mengizinkanku untuk menjadi pelajaran bagi manusia maka bawalah aku untuk menemui sahabatmu dan ceritakanlah semuanya agar dia sembuh dari sakitnya, mudah-musahan dia orang yang mau bangkit dari sakitnya"
Pemuda: "Terimakasih banyak Bunga"
Maka merekapun datang menemui sahabat yang sakit, dan sahabat itu pun menjadi sangat takjub dan malu dengan cerita sang bunga, lalu bunga itupun dirawat dengan baik oleh kedua orang bersahabat itu dan kedua orang bersahabat itu kini menjadi orang yang selalu bersyukur dan menjauhkan diri dari mengeluh, kegalauan dan keputus asaan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar