^..Kelebihan itu tidak
akan sempurna tanpa Kekurangan..^
Seorang sahabat yang sedang
berkelana keseluruh penjuru dunia untuk mencari sekuntum bunga yang paling
indah untuk diberikan kepada sahabatnya yang sedang sakit, tapi sakit yang
dirasakan oleh sahabatnya ini bukan sakit biasa, tapi sakit yang disebabkan oleh
kepenatan hidup, kesengsaraan, keterpurukan yang membuat sahabatnya ini selalu
mengeluh akan sakit yang diderita dalam hatinya dan ketika dia berkonsultasi
dengan orang bijak tidak pernah menyia-nyiakan waktu dalam hidupnya memberinya
nasehat agar mencari bunga yang paling indah didunia ini, dan akhirnya pemuda
itupun rela mencarikan bunga terindah untuk sahabatnya meski harus berkeliling
dunia..
Pemuda yang mencari bunga untuk
sahabatnya itu berjalan ditengah padang pasir yang gersang, panas dan tandus.
Saat dia merasa kelelahan karena teriknya matahari hari itu tlah membuat
tubuhnya kehausan dan merasa sangat lemas untuk melanjutkan perjalanannya
sehingga mengharuskannya beristirahat sejenak, lalu dia pun berkata kepada
dirinya, "Aku tlah berkelana hampir keseluruh penjuru dunia, dan tlah ku
temukan banyak bunga yang indah namun entah kenapa ketika ku berikan kepada
sahabatku, dia berpendapat bahwa bunga itu tidak indah, lalu kemanakah harus ku
cari lagi bunga yang indah? ini tempat yang tandus, apa disini ada bunga? ah
aku tidak tahu". Ketika pemuda itu sudah hampir berputus asa, namun dia
sangat menyayangi sahabatnya dan dia tidak rela kalau sahabatnya itu terus
dilanda kesakitan, maka rasa berputus asanya itu pudar seketika dan dengan
semangat ia terus mencari meski dipadang tandus yang panas yang tidak terlihat
satupun pohon yang tumbuh disana..
Kini dia tlah berada tepat
ditengah-tengah padang pasir yang panasnya melebihi tempat sebelumnya, namun
dia merasa heran karena melihat ada sebuah kayu yang agak basah disana, lalu
diapun memperhatikannya dengan seksama dan dia merasa sangat takjub karena
disana ada beberapa kuntum bunga yang sedang mekar dengan indahnya,
"Bagaimana mungkin ditempat seperti ini ada bunga yang mekar seindah
ini?" gumamnya, namun tak lama kemudian ada sekuntum bunga yang paling
indah dari semuanya bertanya pada pemuda itu, "Apa yang hendak engkau cari
ditempat seperti ini yang tiada seorang manusiapun yang sanggup berlama-lama
disini?"
Maka dengan takjubnya pemuda itu
mejawab "Aku sedang mencarikan sekuntum bunga yang paling indah untuk
sahabatku yang sakit, dan aku tlah berkeliling untuk mencari bunga itu namun
belum ku temukan juga sehingga aku datang kesini". Bunga pun menjadi
takjub kepada pengorbanan Pemuda untuk sahabatnya sehingga terjadilah tanya
jawab diantara mereka:
Bunga: "Sungguh besar kasih
sayangmu untuk sahabatmu, membuatku kagum karena kau mau sampai datang ketempat
yang tiada penghuni ini karena tak ada yang sanggup berlama-lama disini"
Pemuda: "Tapi aku lebih takjub
ketika dalam keputus asaan ku untuk mencari bunga ditempat tandus tapi aku
malah menemukanmu, bagaimanakah engkau bisa hidup ditempat setandus ini,
bukankah engkau membutuhkan air untuk hidup?"
Bunga: "Aku adalah makhlukNya
yang diciptakan dengan keindahan, meski harus ditempat yang tandus. Banyak yang
berfikir bahwa ditempat yang tandus tidak akan ada bunga yang tumbuh, tapi
sungguh atas izinNya, Dia menumbuhkan kami dan memberi rizkiNya lewat apa yang
Dia kehendaki dan tak terfikirkan oleh manusia"
Pemuda: "Subhanallah, tapi
kenapa bisa mekar begitu indah? padahal bunga yang tumbuh dikota-kota bila
panas melanda maka banyak bunga yang layu"
Bunga: "Itulah kami, tidak
pernah ada bunga yang diperintahkanNya untuk mekar tapi malah menjadi layu
karena membangkang, kami ikhlas atas kehendakNya dan itulah kehendakNya yang
menjadikan kami sangat Berarti"
Pemuda: "Lalu bagaimana jika
kalian layu, bukankah tidak berarti lagi, ataukah akan menjadi seongok
sampah?"
Bunga: "Manusia itu selalu
berfikir begitu, tapi dalam hidup kami, disaat kami mentaati perintahNya untuk
mekar maka kami Ikhlas, demikianpun ketika Dia perintahkan kami untuk menjadi
layu, maka kamipun ikhlas, dan sungguh dihadapanNya tidak ada yang tidak
berarti ketika ikhlas menjalani fitrah kami yaitu mekar dan mewangi lalu
menjadi layu dan mati."
Pemuda: "Tapi bagaimana dengan
manusia, karena adakalanya dia mekar dan tak jarang menjadi layu, apakah
melayunya manusia hanya akan menjadi seongok sampah?"
Bunga: "Adapun manusia,
Allah ta'aalaa tlah berikan pilihan untuknya, apakah dia akan menjadi mekar
dengan keimanan penuh kepadaNya dan selalu mensyukuri nikmatNya sehingga dia
dimasukkanNya kedalam Syurga ataukah melayu dikarenakan kesempitan
hatinya dalam menerima kehendakNya, tapi sungguh Allah ta'aalaa tlah
janjikan Pahala yang besar bagi mereka yang melayu kemudian mau berusaha agar
kembali mekar dengan keimanan kepadaNya, jadi untuk manusia pilihannya
bukanlah berarti atau tidak berarti tapi pilihannya adalah terus
mekar dengan keimanan, ataukah melayu dan mati, ataukah ketika
dia layu maka dia berusaha untuk memekarkan dirinya kembali dengan keimanan
yang lebih indah lagi, itulah pilihan"
Pemuda: "Wahai bunga sungguh
baru ku temukan bunga seindah engkau, maukah engkau kubawa untuk sahabatku yang
sedang sakit?"
Bunga: "Allah tlah
mengizinkanku untuk menjadi pelajaran bagi manusia maka bawalah aku untuk
menemui sahabatmu dan ceritakanlah semuanya agar dia sembuh dari sakitnya,
mudah-musahan dia orang yang mau bangkit dari sakitnya"
Pemuda: "Terimakasih banyak
Bunga"
Maka merekapun datang menemui
sahabat yang sakit, dan sahabat itu pun menjadi sangat takjub dan malu dengan
cerita sang bunga, lalu bunga itupun dirawat dengan baik oleh kedua orang
bersahabat itu dan kedua orang bersahabat itu kini menjadi orang yang selalu
bersyukur dan menjauhkan diri dari mengeluh, kegalauan dan keputus asaan..